tak terbantah


dalam senja gugup malu terperana singgah membasah
dahan ranting buliran debar menerpa bersama.
terperangah basah gundah kian menjamah
dalam nadi, kin mengeras seakan tak lagi terentas
kerlip bintang masih samar menerobos gelap terperangkap.
menyibak hati terlalu enggan mengapa engkau
menjadi bagian terlupa, karena itu semua tak cukup, mungkin

dan ini pun apa ... aku tak tau
inginku pada pagi tak terbantah
pada jemari yang kutitipkan di ujung jendela
pada mata yang kusiapkan kemilaunya
pada mentari kan menghangatkan hati, sekiranya

Penulis : ilalangkota ~ ilalangkota

Artikel tak terbantah ini dipublish oleh ilalangkota pada hari 2013/01/24..Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan tak terbantah
 

0 komentar:

Posting Komentar