merapal

rindu terjal akupun merapal, dalam kata-kata tak berspasi, harap kau sadari meski tak ada titik koma menempati
 

ronda

malam ini aku merondai hatimu, agar terjaga dan tak tercuri :)
 

kopi kerinduan

rinduku meranting kering dari waktu-waktu kau patahkan
seperti udara dirimu kunanti pada jendela yang tak pernah terkunci
setiap pagi, dua cangkir kopi selalu kusiapkan
yang kuseduh sendiri, dua sendok kopi hitam dengan sedikit gula, tak penah lupa
 

padaku hatimu

padaku hatimu membatu namun aku menjalar, belukar waktu
padaku hatimu berkarang namun aku menerjang, gelombang pasang
bila rindu aku getarkan enam senar
bila getir, jemari mengulum butir-butir  
padaku hatimu?
 

tema

mari kita membaca, butir-butir yang terlena 
dari cerita terjamah serta alenia tergubah
bahkan sering terlupa kita menentukan tema
 

kenangan

aku adalah papan kayu dan kau pakunya, dan lubang yang tertinggal ini kusebut kenangan